Penyebab Tinnitus

Penyebab Tinnitus itu beragam.

Dalam beberapa kasus, penyebab pasti dari tinnitus tidak dapat ditemukan. Namun, umumnya, hal ini akan terjadi ketika sel telinga bagian dalam mengalami kerusakkan. Rambut halus yang ada dalam telinga akan bergerak dalam kaitannya dengan tekanan gelombang suara. Setelah itu, sel-sel telinga akan terpicu untuk melepaskan sinyal listrik melalui saraf pendengaran di telinga ke otak Anda. Kemudian, otak akan menafsirkan sinyal yang diterimanya sebagai suara. Namun, jika rambut yang berada dalam telinga Anda bengkok atau patah, hal ini akan mengakibatkan bocornya impuls yang ditujukan ke otak Anda. Itulah yang menyebabkan tinnitus.

Tak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan Anda mengalami tinnitus, seperti:

1. Kebiasaan merokok

Perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tinnitus.

2. Sering terpapar oleh suara keras

Jika telinga Anda sering terpapar oleh suara keras dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sel-sel rambut sensori dalam telinga Anda yang berfungsi untuk mengirimkan suara ke otak Anda akan rusak. Misalnya, ketika Anda mendengarkan musik dengan volume yang sangat keras. Jika hal itu berlangsung singkat, mungkin tinnitus akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika hal itu berlangsung dalam waktu yang lama, mungkin telinga Anda akan mengalami kerusakkan permanen.

3. Kotoran pada telinga

Memang kotoran pada telinga dapat melindungi saluran telinga Anda dari kuman penyakit dan dapat memperlambat pertumbuhan bakteri. Namun, jika kotoran pada telinga tidak pernah Anda bersihkan, kotoran tersebut akan semakin menumpuk dan tertimbun dalam telinga. Hal ini dapat menganggu pendengaran Anda, mengiritasi gendang telinga, dan dapat menyebabkan tinnitus.

4. Perubahan struktur tulang di telinga

Tulang-tulang di telinga bagian tengah dapat mengalami pengerasan. Dalam istilah medis, hal itu disebut dengan otosklerosis. Selain itu, telinga Anda dapat mengalami pertumbuhan tulang yang tidak normal. Jika ini terjadi, pendengaran Anda akan terganggu dan dapat menyebabkan tinnitus.

5. Penyakit meniere

Penyakit meniere adalah salah satu gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh tekanan abnormal fluida. Tinnitus dapat menjadi indikator awal dari penyakit ini.

6. Gangguan TMJ

Gangguan TMJ adalah gangguan yang menyebabkan masalah pada sendi temperomandibular, sendi yang berada di tiap sisi di kepala dan di depan telinga Anda, di mana tulang rahang bawah akan memenuhi bagian tengkorak Anda. Jika Anda mengalami hal ini, Anda juga mungkin akan mengalami tinnitus.

7. Cedera kepala atau cedera leher

Luka berat pada kepala atau leher dapat mempengaruhi telinga bagian dalam, saluran pendengaran, dan mengganggu fungsi otak yang terkait dengan pendengaran. Cedera seperti ini biasanya akan menyebabkan tinnitus pada satu telinga saja.

8. Neuroma akustik

Sebuah kondisi di mana tumor jinak (tidak berbahaya) berkembang pada saraf kranial yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan kemampuan pendengaran. Kondisi ini biasanya akan menimbulkan tinnitus dalam satu telinga.

9. Gangguan pembuluh darah

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi): Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi dan disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, konsumsi alkohol dan kafein, Anda mungkin akan mengalami tinnitus
  • Atherosclerosis: Suatu kondisi di mana pembuluh arteri mengalami penyempitan akibat adanya penumpukan kolestrol dan endapan lain dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah dalam tubuh Anda akan terganggu dan biasanya alirannya lebih kuat. Jika ini terjadi, Anda akan mendengar jenis tinnitus pada kedua telinga Anda, seperti ada denyutan jantung pada kedua telinga Anda.
  • Tumor pada kepala atau leher: Tumor yang tumbuh di kepala atau di leher dapat menekan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabakna tinnitus dan menimbulkan gejala lain.
  • Aliran darah turbulen: Ketika arteri karotid atau vena jugularis yang ada di leher mengalami penyempitan atau pengkusutan, aliran darah menjadi tidak teratur (turbulen) dan dapat menyebabkan tinnitus.
  • Malformasi kapiler: Sebuah kondisi yang disebut arteriovenous malformation (AVM), koneksi abnormal antara arteri dan vena, dapat menyebabkan tinnitus. Jenis tinnitus ini umumnya hanya terjadi pada satu telinga.
10. Jenis obat yang dikonsumsi

Beberapa jenis obat ternyata dapat menyebabkan bahkan memperburuk tinnitus, misalnya antibiotik (polimiksin B, eritromisin, vankomisin, neomycin), obat kanker (mechlorethamine, vincristine), pil air atau diuretik (bumetanide, asam ethacrynic, furosemide), obat kina yang digunakan untuk malaria, antidepresan, dan aspirin yang diambil dalam dosis  tinggi. Semakin tinggi dosis obat yang Anda konsumsi, semakin buruk pula tinnitus yang Anda alami. Tinnitus mungkin dapat menghilang dengan sendirinya ketika Anda menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar